DELISERDANG, SUMUTPOS.CO– Tim dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Strategi Peningkatan Produktivitas dan Akuntabilitas Usaha Kerajinan Kayu melalui Optimalisasi Manajemen Produksi dan Pencatatan Keuangan Terstruktur” di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kegiatan ini berfokus pada pengembangan usaha kerajinan kayu milik Zulfansyah Damanik, seorang pengrajin lokal yang telah lama menekuni bidang kerajinan rumah tangga berbahan dasar kayu. Melalui kegiatan PKM ini, tim pengabdian yang diketuai Rihat Sebayang, S.T.,M.T dengan anggota Marlya Fatira AK, S.E., M.Si, Dr. Surya Dharma, S.T., M.T, Eli Safrida, S.E., M.Si dan Anita Putri, S.E., M.Si, berupaya membantu Zulfansyah meningkatkan efisiensi produksi dan memperkuat sistem pencatatan keuangan agar lebih tertata, transparan, dan mudah dipantau.
Selain pelatihan, tim PKM juga memberikan bantuan berupa mesin-mesin produksi, antara lain mesin jigsaw elektrik, ketam kayu elektrik, mini grinder elektrik, dan mesin bais duduk. Bantuan peralatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi serta mempercepat proses pengerjaan produk kerajinan kayu yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.
Menurut ketua tim Rihat Sebayang, kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi nyata terhadap tantangan yang dihadapi pelaku usaha mikro di sektor kerajinan. “Kami melihat potensi besar dari usaha Pak Zulfansyah. Namun, tanpa dukungan teknologi dan manajemen yang baik, produktivitas sulit berkembang. Karena itu, kami tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga bantuan peralatan untuk mempercepat proses produksi,” katanya.
Selain peralatan, tim juga memberikan beberapa pelatihan, seperti pelatihan mengenai perencanaan dan pengendalian produksi agar proses kerja lebih efisien dan hasil produksi konsisten. Penyusunan laporan keuangan sederhana, termasuk pencatatan kas masuk dan keluar, laporan laba rugi, serta neraca usaha. Kemudian, pemanfaatan teknologi sederhana, seperti aplikasi keuangan berbasis spreadsheet, untuk memudahkan pencatatan transaksi harian.
Zulfansyah Damanik, pemilik usaha kerajinan kayu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. “Saya sangat bersyukur atas pelatihan dan bantuan mesin dari tim Politeknik Negeri Medan. Sekarang proses kerja jadi lebih cepat dan hasilnya juga lebih rapi. Dengan pembukuan yang diajarkan, saya jadi tahu berapa biaya dan keuntungan sebenarnya,” katanya.
Melalui kegiatan ini, tim PKM berharap pelaku usaha kecil di wilayah Tanjung Morawa dapat termotivasi untuk mengelola usahanya secara lebih profesional. Pencatatan keuangan yang rapi dan penggunaan peralatan modern akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing produk lokal.
Program ini juga menjadi wujud nyata komitmen Politeknik Negeri Medan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan UMKM agar lebih mandiri, inovatif, dan berkelanjutan. (rel/adz)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO– Tim dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Strategi Peningkatan Produktivitas dan Akuntabilitas Usaha Kerajinan Kayu melalui Optimalisasi Manajemen Produksi dan Pencatatan Keuangan Terstruktur” di Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kegiatan ini berfokus pada pengembangan usaha kerajinan kayu milik Zulfansyah Damanik, seorang pengrajin lokal yang telah lama menekuni bidang kerajinan rumah tangga berbahan dasar kayu. Melalui kegiatan PKM ini, tim pengabdian yang diketuai Rihat Sebayang, S.T.,M.T dengan anggota Marlya Fatira AK, S.E., M.Si, Dr. Surya Dharma, S.T., M.T, Eli Safrida, S.E., M.Si dan Anita Putri, S.E., M.Si, berupaya membantu Zulfansyah meningkatkan efisiensi produksi dan memperkuat sistem pencatatan keuangan agar lebih tertata, transparan, dan mudah dipantau.
Selain pelatihan, tim PKM juga memberikan bantuan berupa mesin-mesin produksi, antara lain mesin jigsaw elektrik, ketam kayu elektrik, mini grinder elektrik, dan mesin bais duduk. Bantuan peralatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi serta mempercepat proses pengerjaan produk kerajinan kayu yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.
Menurut ketua tim Rihat Sebayang, kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi nyata terhadap tantangan yang dihadapi pelaku usaha mikro di sektor kerajinan. “Kami melihat potensi besar dari usaha Pak Zulfansyah. Namun, tanpa dukungan teknologi dan manajemen yang baik, produktivitas sulit berkembang. Karena itu, kami tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga bantuan peralatan untuk mempercepat proses produksi,” katanya.
Selain peralatan, tim juga memberikan beberapa pelatihan, seperti pelatihan mengenai perencanaan dan pengendalian produksi agar proses kerja lebih efisien dan hasil produksi konsisten. Penyusunan laporan keuangan sederhana, termasuk pencatatan kas masuk dan keluar, laporan laba rugi, serta neraca usaha. Kemudian, pemanfaatan teknologi sederhana, seperti aplikasi keuangan berbasis spreadsheet, untuk memudahkan pencatatan transaksi harian.
Zulfansyah Damanik, pemilik usaha kerajinan kayu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. “Saya sangat bersyukur atas pelatihan dan bantuan mesin dari tim Politeknik Negeri Medan. Sekarang proses kerja jadi lebih cepat dan hasilnya juga lebih rapi. Dengan pembukuan yang diajarkan, saya jadi tahu berapa biaya dan keuntungan sebenarnya,” katanya.
Melalui kegiatan ini, tim PKM berharap pelaku usaha kecil di wilayah Tanjung Morawa dapat termotivasi untuk mengelola usahanya secara lebih profesional. Pencatatan keuangan yang rapi dan penggunaan peralatan modern akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing produk lokal.
Program ini juga menjadi wujud nyata komitmen Politeknik Negeri Medan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan UMKM agar lebih mandiri, inovatif, dan berkelanjutan. (rel/adz)