Lokasi Relokasi Dinilai Tak Layak, Pedagang Pasar Inpres Tebingtinggi Kecewa

9 hours ago 1

SUMUTPOS.CO – Para pedagang di Pasar Inpres Kota Tebingtinggi mengaku kecewa, terhadap kebijakan Pemko Tebingtinggi, yang menetapkan lokasi sementara berjualan tidak sesuai dengan harapan mereka. Meski lokasi sementara yang disediakan tidak jauh dari area lama yang akan direnovasi, para pedagang menolak relokasi ke Jalan Udang.

Mereka menilai tempat tersebut sempit dan tidak layak dijadikan lokasi berdagang.
“Kami keberatan dipindahkan ke Jalan Udang, karena tempatnya sempit dan tidak sesuai,” ungkap Fizah, seorang pedagang yang mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut.

Para pedagang pun mendesak Pemko Tebingtinggi untuk meninjau kembali keputusan relokasi, dan mencari solusi yang lebih tepat agar aktivitas ekonomi mereka tidak terganggu selama proses renovasi berlangsung.
Menindaklanjuti keluhan para pedagang, Kepala Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung, pun menjadwalkan tinjauan langsung ke lokasi pada Minggu (19/10). Kedatangan Marimbun sebelumnya telah dijanjikan kepada para pedagang.

Setelah menunggu hampir satu jam, Marimbun akhirnya tiba di Pasar Inpres Kota Tebingtinggi, dan mendengarkan langsung aspirasi para pedagang.

“Ibu Kadis, kenapa tidak ada pemberitahuan atau surat yang disampaikan kepada kami pedagang, tentang bangunan sementara di Jalan Udang itu? Atau tempat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)?” tanya Fizah di hadapan Marimbun.

Menjawab pertanyaan itu, Marimbun menjelaskan, informasi mengenai lokasi sementara sebenarnya telah disampaikan kepada Ketua Kelompok Pedagang Pasar Inpres (KPPI) Umar Manurung, sebagai perwakilan pedagang.

“Selain itu, staf kami juga sudah turun ke lokasi untuk menyampaikan terkait pembangunan tempat sementara,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, dari total 66 kios yang akan direnovasi, saat ini baru 55 kios yang dapat disediakan di lokasi sementara.

“Tambahan kios lainnya akan kami siapkan dan terekspos besok. Ukurannya yang diharapkan adalah 6×3 meter,” beber Marimbun, yang juga diketahui baru mengikuti seleksi jabatan Sekretaris Daerah Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, para pedagang meminta agar proses renovasi dilakukan secara bertahap sesuai janji Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih.

“Kami berharap renovasi dilakukan bertahap, agar kami tetap bisa berjualan di lokasi lama. Itu yang dijanjikan Pak Wali waktu turun ke sini,” ujar Simanjuntak, seorang pedagang yang juga menilai tempat sementara tersebut tidak layak, dan menyamakannya seperti kandang kambing, karena sempit.

Menutup pertemuan, Marimbun mengajak para pedagang untuk bekerja sama dengan pemerintah agar penataan pasar dapat berjalan baik.

“Awalnya memang direncanakan bertahap, tapi kami putuskan untuk diselesaikan sekaligus. Ini sudah kami sampaikan kepada pimpinan saat rapat. Dengan waktu kerja 60 hari atau dua bulan lebih, target harus tercapai, agar para pedagang tertata dengan baik,” jelasnya.

“Saya ini pembina pedagang. Hati saya pun untuk pedagang. Kami ingin ke depan pedagang bisa berjualan dengan lebih layak dan ekonomi mereka semakin baik,” pungkas Marimbun. (mag-3/saz)

SUMUTPOS.CO – Para pedagang di Pasar Inpres Kota Tebingtinggi mengaku kecewa, terhadap kebijakan Pemko Tebingtinggi, yang menetapkan lokasi sementara berjualan tidak sesuai dengan harapan mereka. Meski lokasi sementara yang disediakan tidak jauh dari area lama yang akan direnovasi, para pedagang menolak relokasi ke Jalan Udang.

Mereka menilai tempat tersebut sempit dan tidak layak dijadikan lokasi berdagang.
“Kami keberatan dipindahkan ke Jalan Udang, karena tempatnya sempit dan tidak sesuai,” ungkap Fizah, seorang pedagang yang mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut.

Para pedagang pun mendesak Pemko Tebingtinggi untuk meninjau kembali keputusan relokasi, dan mencari solusi yang lebih tepat agar aktivitas ekonomi mereka tidak terganggu selama proses renovasi berlangsung.
Menindaklanjuti keluhan para pedagang, Kepala Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi Marimbun Marpaung, pun menjadwalkan tinjauan langsung ke lokasi pada Minggu (19/10). Kedatangan Marimbun sebelumnya telah dijanjikan kepada para pedagang.

Setelah menunggu hampir satu jam, Marimbun akhirnya tiba di Pasar Inpres Kota Tebingtinggi, dan mendengarkan langsung aspirasi para pedagang.

“Ibu Kadis, kenapa tidak ada pemberitahuan atau surat yang disampaikan kepada kami pedagang, tentang bangunan sementara di Jalan Udang itu? Atau tempat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)?” tanya Fizah di hadapan Marimbun.

Menjawab pertanyaan itu, Marimbun menjelaskan, informasi mengenai lokasi sementara sebenarnya telah disampaikan kepada Ketua Kelompok Pedagang Pasar Inpres (KPPI) Umar Manurung, sebagai perwakilan pedagang.

“Selain itu, staf kami juga sudah turun ke lokasi untuk menyampaikan terkait pembangunan tempat sementara,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, dari total 66 kios yang akan direnovasi, saat ini baru 55 kios yang dapat disediakan di lokasi sementara.

“Tambahan kios lainnya akan kami siapkan dan terekspos besok. Ukurannya yang diharapkan adalah 6×3 meter,” beber Marimbun, yang juga diketahui baru mengikuti seleksi jabatan Sekretaris Daerah Kota Tebingtinggi.

Sementara itu, para pedagang meminta agar proses renovasi dilakukan secara bertahap sesuai janji Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih.

“Kami berharap renovasi dilakukan bertahap, agar kami tetap bisa berjualan di lokasi lama. Itu yang dijanjikan Pak Wali waktu turun ke sini,” ujar Simanjuntak, seorang pedagang yang juga menilai tempat sementara tersebut tidak layak, dan menyamakannya seperti kandang kambing, karena sempit.

Menutup pertemuan, Marimbun mengajak para pedagang untuk bekerja sama dengan pemerintah agar penataan pasar dapat berjalan baik.

“Awalnya memang direncanakan bertahap, tapi kami putuskan untuk diselesaikan sekaligus. Ini sudah kami sampaikan kepada pimpinan saat rapat. Dengan waktu kerja 60 hari atau dua bulan lebih, target harus tercapai, agar para pedagang tertata dengan baik,” jelasnya.

“Saya ini pembina pedagang. Hati saya pun untuk pedagang. Kami ingin ke depan pedagang bisa berjualan dengan lebih layak dan ekonomi mereka semakin baik,” pungkas Marimbun. (mag-3/saz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|