DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sektor (Polsek) Sumbul berhasil menangkap terduga pelaku penganiayaan terhadap seorang pengendara, saat melintas di lokasi jalan rusak atau bekas longsor kawasan jalan nasional Sidikalang-Medan, tepatnya daerah Lae Pondom, Kamis (16/10).
Penangkapan ini, pun dibenarkan Kapolsek Sumbul AKP Rapolo Tambunan, Jumat (17/10). Menurut Rapolo, pihaknya telah mengamankan satu orang terduga pelaku penganiayaan terhadap pengemudi di jalan rusak Lae Pondom, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.
“Adapun inisial terduga pelaku, yakni FDL (23), yang merupakan warga Aek Hotang, Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. FDL kami tangkap tidak lama setelah korban, atas nama Muhammad Gazaly (20), membuat laporan polisi ke Polsek Sumbul, Kamis (16/10) lalu,” ungkap Rapolo.
Diketahui, Gazaly mengadu ke Polsek Sumbul setelah dia dianiaya di lokasi jalan rusak bekas longsor kawasan Lae Pondom. Siang itu, Gazaly yang merupakan warga Dusun Parsaoran, Desa Pegagan Julu 7, Kecamatan Sumbul, mengendarai mobil Toyota Avanza, melaju dari Kecamatan Sumbul dengan tujuan Kota Medan. Di dalam mobil, korban bersama istrinya, May JH Kurniawan (26).
Tepat di lokasi kejadian, seseorang mengarahkan keranjang ke Gazaly, untuk meminta uang saat lewat di jalan rusak tersebut. Diduga, hal ini merupakan aksi pungutan liar (pungli). Namun, Gazaly tidak memberikan uang saat melintas. Kemudian, lantaran tak diberi uang, seseorang melontarkan kalimat kasar, yang membuat Gazaly menghentikan laju kendaraannya.
“Suami saya (Gazaly) turun dan mendekat. Dia bertanya, apa maksud membilang babi?” tutur May.
Di lokasi itu, lanjut May, ada dua orang. Dan satu di antaranya mendorong tubuh Gazaly. Tindakan itu pun dibalas serupa oleh Gazaly. Menurut May, melihat situasi tegang, dia memeluk sang suami. Namun, diketahui seseorang memukul Gazaly hingga jatuh ke tanah. Korban pun mengalami pendarahan.
“Hidung dan mata lebam dipukul. Tangan korban juga bergeser. Suami saya terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sumbul, dan dirawat di sana,” ujarnya.
“Satu orang sudah kami amankan. Satu orang lagi diupayakan ditangkap secepatnya,” pungkas Rapolo. (rud/saz)
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sektor (Polsek) Sumbul berhasil menangkap terduga pelaku penganiayaan terhadap seorang pengendara, saat melintas di lokasi jalan rusak atau bekas longsor kawasan jalan nasional Sidikalang-Medan, tepatnya daerah Lae Pondom, Kamis (16/10).
Penangkapan ini, pun dibenarkan Kapolsek Sumbul AKP Rapolo Tambunan, Jumat (17/10). Menurut Rapolo, pihaknya telah mengamankan satu orang terduga pelaku penganiayaan terhadap pengemudi di jalan rusak Lae Pondom, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.
“Adapun inisial terduga pelaku, yakni FDL (23), yang merupakan warga Aek Hotang, Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. FDL kami tangkap tidak lama setelah korban, atas nama Muhammad Gazaly (20), membuat laporan polisi ke Polsek Sumbul, Kamis (16/10) lalu,” ungkap Rapolo.
Diketahui, Gazaly mengadu ke Polsek Sumbul setelah dia dianiaya di lokasi jalan rusak bekas longsor kawasan Lae Pondom. Siang itu, Gazaly yang merupakan warga Dusun Parsaoran, Desa Pegagan Julu 7, Kecamatan Sumbul, mengendarai mobil Toyota Avanza, melaju dari Kecamatan Sumbul dengan tujuan Kota Medan. Di dalam mobil, korban bersama istrinya, May JH Kurniawan (26).
Tepat di lokasi kejadian, seseorang mengarahkan keranjang ke Gazaly, untuk meminta uang saat lewat di jalan rusak tersebut. Diduga, hal ini merupakan aksi pungutan liar (pungli). Namun, Gazaly tidak memberikan uang saat melintas. Kemudian, lantaran tak diberi uang, seseorang melontarkan kalimat kasar, yang membuat Gazaly menghentikan laju kendaraannya.
“Suami saya (Gazaly) turun dan mendekat. Dia bertanya, apa maksud membilang babi?” tutur May.
Di lokasi itu, lanjut May, ada dua orang. Dan satu di antaranya mendorong tubuh Gazaly. Tindakan itu pun dibalas serupa oleh Gazaly. Menurut May, melihat situasi tegang, dia memeluk sang suami. Namun, diketahui seseorang memukul Gazaly hingga jatuh ke tanah. Korban pun mengalami pendarahan.
“Hidung dan mata lebam dipukul. Tangan korban juga bergeser. Suami saya terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sumbul, dan dirawat di sana,” ujarnya.
“Satu orang sudah kami amankan. Satu orang lagi diupayakan ditangkap secepatnya,” pungkas Rapolo. (rud/saz)