Mahasiswa Hibah MBKM UNS Ubah Pertanian Desa Lewat Inovasi Hidroponik Berbasis Internet of Things (IoT)

16 hours ago 3
Tim MBKM UNS berfoto bersama dalam kegiatan sosialisasi program hidroponik berbasis IoT di Desa Trangsan, Sukoharjo.

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membawa gebrakan baru di bidang pertanian. Melalui program Hibah MBKM UNS, mereka menghadirkan sistem pertanian modern berbasis Internet of Things (IoT) ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Tim yang tergabung dalam Kelompok 1035 ini terdiri dari mahasiswa S1 Matematika UNS. Mereka mengusung program bertajuk “Optimalisasi Sistem Hidroponik Berbasis IoT (Internet of Things) untuk Meningkatkan Produksi dan Efisiensi di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo” yang dilaksanakan selama empat bulan penuh.

Proses pemasangan panel surya untuk mendukung sistem hidroponik berbasis energi terbarukan.

Dengan pendekatan teknologi dan pelibatan masyarakat, tim menjalankan delapan kegiatan utama, yaitu:

  1. Pemasangan panel surya sebagai sumber energi ramah lingkungan.
  2. Pembuatan green house untuk melindungi tanaman dari cuaca ekstrem.
  3. Pembuatan sistem hidroponik yang memungkinkan budidaya sayur tanpa tanah.
  4. Perakitan dan pemasangan sistem IoT guna pemantauan otomatis tanaman secara real-time.
  5. Pembibitan dan pemindahan bibit ke dalam sistem hidroponik.
  6. Pengecekan Bagan Warna Daun (BWD) untuk memantau kualitas tanaman secara visual.
  7. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai teknologi pertanian dan dampaknya.
  8. Panen hasil hidroponik sebagai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan.

Menurut Ketua Tim, Natasya, sistem yang dibangun ini memungkinkan masyarakat memantau kondisi tanaman melalui smartphone mereka.

“Mulai dari suhu, kelembapan, hingga kadar nutrisi air semuanya bisa dipantau langsung lewat HP. Harapannya, sistem ini bisa memudahkan petani dan generasi muda desa untuk terjun ke pertanian modern,” jelas Natasya.

Anggota tim memanen hasil hidroponik yaitu kangkung dan seledri yang dipantau melalui teknologi IoT.

Program ini dapat menjadi contoh penerapan teknologi pertanian yang disertai pelatihan kepada masyarakat, seperti penggunaan IoT, pengelolaan energi terbarukan melalui panel surya, serta teknik pertanian modern yang ramah lingkungan. Hasil panen menunjukkan potensi peningkatan dibanding metode konvensional.

Desa Trangsan kini menjadi contoh awal penerapan teknologi pertanian yang nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat. Inovasi ini menjadi langkah awal menuju pertanian desa yang lebih modern dan berkelanjutan. (Redaksi)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|