JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mudik lebaran ke Bengkulu, asisten pribadi Presiden Prabowo Subianto pulangnya dijemput menggunakan pesawat kepresidenan. Tak pelak, Agung Surahman, asisten pribadi Presiden Prabowo pun menjadi sorotan usai dijemput langsung oleh Presiden menggunakan pesawat kepresidenan RI-1 di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu.
Momen itu terjadi saat Presiden hendak melanjutkan perjalanan ke Malaysia. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, membenarkan bahwa Prabowo sempat transit di Bengkulu dalam rangkaian lawatannya.
“Agung sempat pulang ke Bengkulu untuk bertemu keluarganya. Dan karena tiket dari Jakarta ke Malaysia penuh, Presiden akhirnya langsung datang menjemputnya,” ujar Helmi, Minggu (6/4/2025), seperti dikutip dari Antara.
Penjemputan tersebut menimbulkan berbagai reaksi publik, terutama setelah video momen tersebut tersebar luas di media sosial. Banyak yang mempertanyakan apakah layak seorang asisten pribadi dijemput dengan pesawat kepresidenan yang notabene adalah fasilitas negara. Tak sedikit pula yang penasaran soal berapa sebenarnya gaji seorang aspri presiden.
Jika mengacu pada ketentuan formal, tidak ada aturan khusus mengenai gaji asisten pribadi presiden secara individual. Namun, Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015 menyebutkan besaran hak keuangan bagi staf khusus, asisten, dan pembantu asisten presiden. Dalam beleid tersebut, asisten memiliki hak keuangan bulanan sebesar Rp 32,5 juta, sementara pembantu asisten mendapatkan Rp 19,5 juta per bulan. Hak ini mencakup gaji pokok, tunjangan kinerja, dan pajak penghasilan.
Namun demikian, dalam praktiknya, jabatan asisten pribadi presiden bisa saja berada di luar kategori tersebut. Apalagi, bila yang bersangkutan tidak berasal dari unsur aparatur sipil negara, besar kemungkinan pembiayaannya bersumber dari dana pribadi Presiden.
Menyusul viralnya video penjemputan tersebut, Agung Surahman akhirnya buka suara. Dalam unggahan Instagram Story di akun pribadinya @agung_surahman, ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik, khususnya masyarakat Bengkulu.
“Saya atas nama pribadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pimpinan dan masyarakat Bengkulu. Kejadian ini di luar dugaan saya,” ucapnya.
Agung menjelaskan bahwa keberangkatan Presiden ke Bengkulu tidak direncanakan jauh hari. Ia mengaku diminta mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Malaysia, dan karena Bengkulu sejalur dengan rute penerbangan tersebut, maka Presiden memutuskan untuk menjemputnya langsung.
“Ini sangat pribadi dan mendadak. Memang Bapak Presiden dijadwalkan berkunjung ke Malaysia dan saya diminta untuk ikut mendampingi, sehingga beliau memutuskan untuk ke Bengkulu terlebih dahulu karena sejalur ke Malaysia,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf mewakili Presiden karena tidak sempat menyapa masyarakat Bengkulu dari dekat. “Setelah kegiatan dari pagi hingga siang, dan juga mengejar waktu untuk segera tiba di Malaysia, Bapak Presiden mohon untuk disampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu karena tidak sempat menyapa secara langsung,” tutupnya.