S1 Fisika FMIPA & D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi Fakultas Vokasi USU Selesaikan Perkuliahan Terintegrasi Tridarma Berbasis STEAM

2 hours ago 1

LANGKAT, Sumut Pos.co- Dua program studi (Prodi) di Universitas Sumatera Utara (USU); S1 Fisika-Fakultas MIPA dan D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi-Fakultas Vokasi, telah menyelesaikan Metode Perkuliahan Terintegrasi Tridarma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics), Sabtu (15/11/2025).

Ini merupakan kegiatan perkuliahan akhir yang melibatkan mata kuliah sistem sensor untuk S1 Fisika dan teknologi sensor dan transduser untuk D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi (TRI) yang diisi dengan presentasi dari masing-masing kelompok kerja mahasiswa yang dilaksanakan di Aula Rumah Edukasi Sains dan Teknelogi (Restek), Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.

Selain itu, kegiatan perkuliahan akhir ini ditutup dengan serah terima alat dari mahasiswa kepada pembudidaya ikan air tawar di desa tersebut yang diwakili Masnan. Hadir juga pada perkuliahan ini, kepala desa Lubuk Kasih Mei Joni Irawan, Ketua Forum Bumdes Indonesia (FBI) Sumut Supono, S.T, Sekretaris Desa Armansyah, Ketua Kelompok Tani Pasir Putih I Ilyas, Ketua Bumdes Tanjung Pasir Bardi, dan masyarakat pembudidaya ikan air tawar.

Saat memberikan kata sambutan, baik Kades maupun Ketua FBI Sumut menyampaikan pandangan yang sama dan dukungannya terhadap kegiatan ini karena sangat relevan dengan pembangunan desa, khususnya mendorong pengembangan model bisnis inovatif di desa dan menciptakan sarjana-sarjana berjiwa wirausaha yang siap terjun ke desa.

Sedangkan dosen pengampu kedua mata kuliah, Dr. Tulus Ikhsan Nasution, S.Si, M.Sc, dalam kata sambutannya menjelaskan, ketika proses perkuliahan di kelas, mahasiswa mempelajari dan mendiskusikan teori, konsep, dan praktik menggunakan pendekatan STEAM dari mata kuliah yang diberikan untuk menyelelesaikan suatu masalah.

Dalam hal ini, permasalahan yang akan diselesaikan oleh mahasiswa/i kedua prodi adalah tingkat kematian yang masih tinggi dan pertumbuhan yang lambat pada budidaya ikan nila dan ikan emas di kolam tanah di desa Lubuk Kasih.

Selanjutnya, mahasiswa/i melakukan penelitian berbasis STEAM untuk menghasilkan solusi dalam mengontrol kualitas air kolam, yaitu berupa inovasi aerator otomatis berbasis sensor oksigen terlarut dan sensor suhu serta alat pendeteksi cuaca yang terdiri dari suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan curah hujan.

Agar pemantauan dan kontrol dapat dilakukan dari jarak jauh, mahasiswa/i mengintegrasikan kedua alat ini dengan Internet of Things (IoT). Selama penelitian, mahasiswa/i mengumpulkan data, mengolah data dan menginterpretasikan data, baik data kualitas air kolam maupun data cuaca dan kemudian membuat korelasinya dengan menggunakan metode statistik.

Dr. Tulus Ikhsan juga menjelaskan, pada sesi perkuliahan di kelas, mahasiswa tidak hanya belajar teori tentang jenis-jenis sensor beserta prinsip kerjanya, tetapi juga belajar membuat perancangan alat dalam bentuk gambar 3D menggunakan aplikasi komputer, memilih komponen-komponen dengan spesifikasi yang sesuai untuk dirangkai dan metode pengolahan data.

Sedangkan selama penelitian, mahasiswa dengan didampingi Dosen Pengampu merakit komponen-komponen tersebut untuk menghasilkan alat pendeteksi dengan fungsi tertentu, menguji performa alat dan mengkalibrasi alat. Semua kegiatan ini dikerjakan mahasiswa/i sebelum UTS (Ujian Tengah Semester).

Setelah UTS, mahasiswa/i di bawah supervisi Dosen Pengampu melakukan uji coba alat di lingkungan operasional pada kolam budidaya ikan air tawar di desa Lubuk Kasih dan setelah berhasil, melakukan serah terima alat agar inovasi hasil perkuliahan dan penelitian ini dapat diterapkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Ketiga unsur ini membentuk siklus terintegrasi : Belajar → Meneliti → Menerapkan hasil di masyarakat dengan luaran yang diharapkan berupa lulusan problem solver, kurikulum perkuliahan integratif berbasis STEAM dan Dosen Praktisi yang berasal dari mitra masyarakat.

Sementara itu, Aldo Rido Purba yang merupakan mahasiswa D4 TRI ketika pada sesi acara kesan dan pesan menyampaikan rasa senang karena mendapatkan pengalaman dan suasana baru. “Belajar seperti ini memberikan sensasi yang spesial bagi saya dan semua teman-teman kata Aldo”. Ini karena suasana belajarnya tidak monoton seperti metode pembelajaran regular yang selama ini kami rasakan di dalam kelas,” tambahnya.

Sedangkan Gerrid Arisandy mahasiswa S1 Fisika pada sesi kesan dan pesan menyampaikan perasaan puasnya selama mengikuti perkuliahan ini. “Perkuliahan seperti ini tidak membosankan dan bahkan memotivasi kami sebagai mahasiswa/i untuk berpikir kritis dan lebih kreatif,” katanya.

Untuk itu, semua mahasiswa/i kedua prodi sangat setuju jika metode pembelajaran seperti ini terus diterapkan dan bahkan untuk mata kuliah-mata kuliah yang lainnya karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus (IKU 2) yang sangat relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Karena itu, motto yang diusung mahasiswa/i dari kedua prodi pada kegiatan ini bertema : “Kami Kuliah, Kami Meneliti, Kami Mengabdi dan Kami adalah Problem Solver”. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|