JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya memberikan sinyal penolakan untuk membiayai utang proyek kereta cepat Whoosh peninggalan Presiden Jokowi, namun Presiden Prabowo justru menegaskan siap menanggung utang Whoosh dengan APBN.
Ada apa? Apakah ini sinyal bahwa Presiden Prabowo masih dalam kendali mantan presiden Jokowi?
Menjawab spekulasi semacam itu, Presiden Prabowo Subianto akhirnya menepis isu bahwa dirinya berada di bawah bayang-bayang Joko Widodo. Ia menegaskan tidak ada istilah “dikendalikan” oleh mantan presiden tersebut. Penegasan itu disampaikan Prabowo saat meresmikan pabrik New Ethylene Project PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).
“Saya bukan Prabowo takut sama Jokowi. Prabowo masih dikendalikan sama Jokowi, enggak ada itu,” kata Kepala Negara dalam sambutannya, sebagaimana disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Prabowo, kehadiran Jokowi dalam acara peresmian seharusnya tidak menjadi persoalan. Ia bahkan sempat meminta agar Jokowi turut diundang dalam kegiatan tersebut, sebagai bentuk penghormatan terhadap pemimpin sebelumnya.
“Saya minta Pak Jokowi diundang karena saya lihat kok mulai ada budaya yang tidak baik. Pemimpin dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah,” ujarnya dengan nada tegas.
Prabowo menilai, dalam politik maupun kepemimpinan, rasa hormat dan etika tidak boleh luntur hanya karena peralihan kekuasaan. Ia menambahkan, Jokowi selama ini tidak pernah menitipkan kepentingan apa pun kepadanya.
“Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, enggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau kok takut, ya kan?” ucap Prabowo, disambut tawa hadirin.
Prabowo lantas memberi penilaian positif terhadap kinerja Jokowi selama satu dekade memimpin Indonesia. Ia menyebut, capaian ekonomi di masa pemerintahan Jokowi patut diakui dan dilanjutkan.
“Inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus, ya kan? Come on. Harus kita, yang bener lah, yang jujur lah, ya kan? Ngono ya ngono,” kata Prabowo, sambil menekankan pentingnya kejujuran dalam menilai kinerja pemimpin.
Pernyataan tersebut bukan kali pertama Prabowo menyinggung soal relasinya dengan Jokowi. Pada Februari 2025, dalam Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Prabowo mengaku mengetahui adanya pihak yang berusaha memecah hubungan keduanya.
“Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa boleh, tapi jangan. Kita jangan ikut memecah belah, itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka dengan Indonesia,” ujarnya kala itu.
Ia menegaskan, kedekatannya dengan Jokowi bukan sekadar hubungan politik, melainkan hubungan personal yang sudah terjalin lama. Bahkan, Prabowo mengaku banyak belajar soal kepemimpinan dari sosok Jokowi.
Pernyataan senada juga disampaikan Joko Widodo beberapa waktu sebelumnya. Menurut Jokowi, hubungannya dengan Prabowo tetap solid dan tidak pernah mengalami masalah serius.
“Ya kan enggak apa-apa, tapi sekali lagi hubungan saya dan bapak Prabowo hubungan baik dan sudah lama terjalin,” kata Jokowi ketika ditemui wartawan, Selasa (11/2/2025).
Ketika ditanya apakah ia juga mengetahui ada pihak yang mencoba memisahkannya dari Prabowo, Jokowi hanya tersenyum. “Ya biasa saja,” ujarnya singkat.
Dengan pernyataan terbaru ini, Prabowo seolah ingin menegaskan bahwa kendali pemerintahan kini sepenuhnya berada di tangannya — namun hubungan baik dengan pendahulunya tetap dijaga dalam semangat kontinuitas dan rasa hormat antarpemimpin bangsa. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

8 hours ago
4


















































