Daftar Pemda dengan Simpanan Uang Tertinggi di Bank, Daerahmu Termasuk Tidak? Perputaran Ekonomi Akhirnya Melambat

9 hours ago 4
UangIlustrasi uang. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah pusat kembali menyoroti lambatnya realisasi belanja daerah di seluruh Indonesia. Hingga kuartal III tahun 2025, sebanyak 15 pemerintah daerah (Pemda) tercatat memiliki simpanan dana daerah tertinggi di perbankan.

Jumlah total dana yang “nganggur” di bank mencapai Rp234 triliun, angka fantastis yang dinilai bisa memperlambat perputaran ekonomi di daerah.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, lambatnya eksekusi anggaran menjadi penyebab utama banyaknya dana daerah yang belum terserap. Padahal, pemerintah pusat telah menyalurkan transfer ke daerah secara cepat dan penuh sejak awal tahun.

“Rendahnya serapan tersebut berakibat menambah simpanan uang Pemda yang nganggur di bank sampai Rp234 triliun. Jadi ini bukan soal uangnya tidak ada, tapi soal kecepatan eksekusi,” tegas Purbaya dalam rapat pengendalian inflasi di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

Realisasi Belanja Daerah Masih Lemah

Kementerian Keuangan mencatat, hingga September 2025, realisasi belanja APBD baru mencapai Rp712,8 triliun atau 51,3% dari total pagu Rp1.389 triliun. Angka ini turun 13,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Purbaya menjelaskan, penurunan terbesar terjadi pada belanja modal yang hanya mencapai Rp58,2 triliun atau anjlok lebih dari 31%. Padahal, belanja modal adalah sektor yang paling berdampak terhadap pembangunan daerah dan penciptaan lapangan kerja.

“Belanja pegawai relatif stabil, turun tipis 0,7%. Tapi yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan tajam pada belanja modal dan belanja barang/jasa hingga 10,5%. Ini harus segera dibenahi,” ujarnya.

Uang Daerah Mengendap, Ekonomi Daerah Melambat

Dana besar yang tidak segera digunakan membuat perputaran ekonomi di daerah melambat. Banyak proyek tertunda, penyerapan tenaga kerja berkurang, dan daya beli masyarakat melemah.

Purbaya menekankan agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) mempercepat pelaksanaan kegiatan produktif dan tidak menunggu hingga akhir tahun.

“Uang daerah jangan dibiarkan tidur di kas atau deposito. Segera belanjakan untuk hal yang produktif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain percepatan realisasi, ia juga menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan berintegritas agar kepercayaan publik dan investor tetap terjaga.

15 Pemda dengan Simpanan Tertinggi di Bank

Berikut daftar 15 Pemda dengan dana daerah tertinggi di perbankan versi Kementerian Keuangan per September 2025:

1. Provinsi DKI Jakarta – Rp14,6 triliun

2. Provinsi Jawa Timur – Rp6,8 triliun

3. Kota Banjarbaru – Rp5,1 triliun

4. Provinsi Kalimantan Utara – Rp4,7 triliun

5. Provinsi Jawa Barat – Rp4,1 triliun

6. Kabupaten Bojonegoro – Rp3,6 triliun

7. Kabupaten Kutai Barat – Rp3,2 triliun

8. Provinsi Sumatera Utara – Rp3,1 triliun

9. Kabupaten Kepulauan Talaud – Rp2,6 triliun

10. Kabupaten Mimika – Rp2,4 triliun

11. Kabupaten Badung – Rp2,2 triliun

12. Kabupaten Tanah Bumbu – Rp2,11 triliun

13. Provinsi Bangka Belitung – Rp2,10 triliun

14. Provinsi Jawa Tengah – Rp1,9 triliun

15. Kabupaten Balangan – Rp1,8 triliun

Meski sebagian besar daerah di Pulau Jawa masih mendominasi daftar tersebut, beberapa daerah penghasil sumber daya alam di luar Jawa juga memiliki simpanan besar, terutama dari sektor migas dan tambang.

Peringatan untuk Kepala Daerah

Purbaya mengingatkan agar kepala daerah tidak membiarkan dana besar hanya tersimpan tanpa pergerakan ekonomi. Jika belanja tidak segera dieksekusi, pembangunan terhambat dan inflasi daerah sulit dikendalikan.

“Saya minta Pemda fokus ke belanja produktif, bukan hanya gaji atau operasional. Dana yang menganggur tidak memberi manfaat, bahkan bisa memperburuk kepercayaan masyarakat,” tutupnya.

Lalu, bagaimana dengan daerahmu? Apakah termasuk dalam daftar 15 Pemda dengan simpanan uang tertinggi di bank, atau justru masih berjuang mempercepat realisasi APBD menjelang akhir tahun? Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|