Darjo Soyat: Peserta KBAM 2025 Membludak, Bukti Antusiasme Wartawan Masih Tinggi

8 hours ago 5
Ketua Panitia Darjo Soyat (tengah) berfoto bersama para juara KU 25-35 usai penutupan Kejuaraan Bulutangkis Antar Media (KBAM) 2025 yang diikuti 124 wartawan dari berbagai media di Indonesia, Rabu (8/10/2025).

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kejuaraan Bulutangkis Antar Media (KBAM) 2025 kembali sukses digelar dengan antusiasme luar biasa pada Selasa-Rabu (7-8/10/2025) di Polytron Stadium Undip, Semarang.

Ketua Panitia KBAM 2025, Darjo Soyat mengatakan, tahun ini, jumlah peserta mencapai 124 orang, menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen yang sudah berjalan selama 18 tahun itu.

Ia lantas menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara yang digelar rutin tiap tahun tersebut.

“Alhamdulillah, Kejuaraan Bulutangkis Antar Media berjalan lancar. Bahkan dalam hal jumlah peserta, ini merupakan yang terbanyak,” ujar Darjo Soyat.

Dominasi Juara Bertahan, Tapi Ada Wajah Baru di Papan Atas

Menurut Darjo, KBAM 2025 kali ini secara umum peta persaingannya tak banyak berubah. Para juara bertahan masih mendominasi di tiga kelompok umur. Meski begitu, beberapa perubahan terjadi di posisi runner up dan semifinalis.

“Pada Kelompok Umur (KU) 25–35 tahun, pasangan Bangkit Nurullah/Muhammad Nurrois dari Joglosemarnews harus mengakui keunggulan juara bertahan di partai final. Sementara di KU 36–45 tahun, duet Dhani/Slamet juga harus puas di posisi kedua setelah kalah dari juara bertahan,” ujarnya kepada Joglosemarnews pada Rabu (8/10/2025).

Djarum Foundation Tetap Konsisten Dukung KBAM

Tahun ini menandai penyelenggaraan KBAM ke-18, yang digelar berkat dukungan Bakti Olahraga Djarum Foundation. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Djarum Foundation berkomitmen untuk tetap menyelenggarakan turnamen bergengsi ini pada tahun depan.

“Seperti janji Djarum Foundation, tahun depan tetap direncanakan untuk digelar. Djarum juga fleksibel dalam mengikuti perkembangan format media massa,” ujar Darjo.

KBAM pertama kali digelar pada 2007 dengan format beregu—mempertandingkan nomor tunggal dan ganda antarwartawan dari satu media. Pada tahun genap, formatnya berubah menjadi perorangan seperti saat ini, di mana pasangan pemain awalnya harus berasal dari media yang sama.

Aturan Fleksibel, Peserta Kian Banyak

Namun, seiring perkembangan zaman dan perubahan lanskap media, aturan itu kini disesuaikan. Munculnya banyak media online membuat jumlah wartawan dalam satu redaksi semakin sedikit dibanding era 2010-an, ketika media seperti Suara Merdeka, Radar, Wawasan, dan Meteor masih aktif menurunkan tim besar.

Untuk menjaga semangat kebersamaan, panitia kini memberi kelonggaran. Peserta tidak lagi diwajibkan berasal dari satu media yang sama, asalkan berstatus wartawan atau pekerja media.

Darjo menjelaskan, kebijakan ini menjadi kunci meningkatnya partisipasi.

“Kalau kita kaku dengan aturan lama, peserta akan terus berkurang. Sekarang, siapa pun yang bekerja di media bisa ikut, dan hasilnya peserta membludak,” ujarnya.

Dengan semangat sportivitas dan solidaritas antarmedia, KBAM tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga ruang mempererat hubungan antar pekerja media dari berbagai platform di Indonesia. (Bangkit N)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|