Gelar Diseminasi Penelitian di Kantor AEKI, Eksportir Sumut Dukung Smart Traceability Coffee

1 week ago 16

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim peneliti Smart Traceability Coffee kembali menggelar diseminasi hasil penelitian bersama para eksportir kopi Sumatera Utara di kantor Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), pada 30 Agustus 2025. Diseminasi ini dihadiri dua perusahaan eksportir kopi, CV Mandiri Kopi diwakilkan Titis Budi Prihatin dan CV Mandoga yang diwakilkan Fahmi Hazmi.

Ketua Tim Peneliti Dr Arfanda Anugrah Siregar, S.T., M.Si menyampaikan, diseminasi ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian sistem traceability berbasis teknologi digital yang dirancang guna menjawab tantangan pasar global, khususnya regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR). “Sistem ini memungkinkan pencatatan jejak kopi mulai dari lahan petani, volume panen, hingga distribusi ke pasar ekspor secara transparan dan akuntabel,” kata Arfanda didampingi anggota tim peneliti Ismael, M.Kom, Marlya Fatira Ak, S.E., M.Si, Eli Safrida, S.E., M.Si, Dina Arfianti Siregar, S.E., M.Si, dan Amelira Haris Nasution.

Menurut Arfandra, keterlibatan eksportir sangat penting dalam uji coba implementasi sistem. Tim juga menerima banyak masukan dari mitra peneliti, untuk melengkapi menu yang penting dalam sicafee.

“Eksportir adalah pintu utama bagi kopi Sumatera Utara memasuki pasar global. Melalui dukungan eksportir, sistem traceability ini bisa benar-benar berjalan efektif, bukan hanya sebatas penelitian,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, baik CV Mandiri Kopi maupun CV Mandoga memberikan apresiasi terhadap hasil penelitian dan komitmen implementasi sicafee hasil dari kolaborasi. Titis Budi Prihatin yang mewakili CV Mandiri Kopi menegaskan, sistem traceability menjadi kebutuhan mendesak agar kopi Sumut mampu menembus pasar premium.

“Buyer luar negeri, khususnya Eropa, Cina, Jepang, dan juga Arab Saudi sudah sangat ketat soal traceability. Kami siap mendukung sistem ini agar kopi kita tetap kompetitif,” ungkapnya.

Sementara itu, Fahmi Hazmi yang mewakili CV Mandoga mengatakan, pentingnya pendampingan petani dalam proses pencatatan digital. “Petani perlu didampingi agar data yang masuk sesuai standar internasional. Dengan begitu, eksportir pun lebih mudah meyakinkan pasar global,” ujarnya.

Hasil diseminasi juga menghasilkan beberapa poin kesepahaman. Pertama, perlu penyempurnaan platform integrasi data traceability antara petani, koperasi, dan eksportir.

Kedua, eksportir siap menjadi mitra implementasi uji coba sistem di lapangan. Ketiga, penting adanya dukungan regulasi dan kebijakan daerah untuk memastikan keberlanjutan sistem.

Pertemuan di kantor AEKI ini menjadi langkah penting menuju penerapan Smart Traceability Coffee sebagai model yang mendukung daya saing kopi Sumatera Utara di pasar dunia. Dengan adanya dukungan eksportir, sistem ini diharapkan tidak hanya memperkuat akses pasar, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Sumut. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim peneliti Smart Traceability Coffee kembali menggelar diseminasi hasil penelitian bersama para eksportir kopi Sumatera Utara di kantor Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), pada 30 Agustus 2025. Diseminasi ini dihadiri dua perusahaan eksportir kopi, CV Mandiri Kopi diwakilkan Titis Budi Prihatin dan CV Mandoga yang diwakilkan Fahmi Hazmi.

Ketua Tim Peneliti Dr Arfanda Anugrah Siregar, S.T., M.Si menyampaikan, diseminasi ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian sistem traceability berbasis teknologi digital yang dirancang guna menjawab tantangan pasar global, khususnya regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR). “Sistem ini memungkinkan pencatatan jejak kopi mulai dari lahan petani, volume panen, hingga distribusi ke pasar ekspor secara transparan dan akuntabel,” kata Arfanda didampingi anggota tim peneliti Ismael, M.Kom, Marlya Fatira Ak, S.E., M.Si, Eli Safrida, S.E., M.Si, Dina Arfianti Siregar, S.E., M.Si, dan Amelira Haris Nasution.

Menurut Arfandra, keterlibatan eksportir sangat penting dalam uji coba implementasi sistem. Tim juga menerima banyak masukan dari mitra peneliti, untuk melengkapi menu yang penting dalam sicafee.

“Eksportir adalah pintu utama bagi kopi Sumatera Utara memasuki pasar global. Melalui dukungan eksportir, sistem traceability ini bisa benar-benar berjalan efektif, bukan hanya sebatas penelitian,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, baik CV Mandiri Kopi maupun CV Mandoga memberikan apresiasi terhadap hasil penelitian dan komitmen implementasi sicafee hasil dari kolaborasi. Titis Budi Prihatin yang mewakili CV Mandiri Kopi menegaskan, sistem traceability menjadi kebutuhan mendesak agar kopi Sumut mampu menembus pasar premium.

“Buyer luar negeri, khususnya Eropa, Cina, Jepang, dan juga Arab Saudi sudah sangat ketat soal traceability. Kami siap mendukung sistem ini agar kopi kita tetap kompetitif,” ungkapnya.

Sementara itu, Fahmi Hazmi yang mewakili CV Mandoga mengatakan, pentingnya pendampingan petani dalam proses pencatatan digital. “Petani perlu didampingi agar data yang masuk sesuai standar internasional. Dengan begitu, eksportir pun lebih mudah meyakinkan pasar global,” ujarnya.

Hasil diseminasi juga menghasilkan beberapa poin kesepahaman. Pertama, perlu penyempurnaan platform integrasi data traceability antara petani, koperasi, dan eksportir.

Kedua, eksportir siap menjadi mitra implementasi uji coba sistem di lapangan. Ketiga, penting adanya dukungan regulasi dan kebijakan daerah untuk memastikan keberlanjutan sistem.

Pertemuan di kantor AEKI ini menjadi langkah penting menuju penerapan Smart Traceability Coffee sebagai model yang mendukung daya saing kopi Sumatera Utara di pasar dunia. Dengan adanya dukungan eksportir, sistem ini diharapkan tidak hanya memperkuat akses pasar, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Sumut. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|