MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meminta para bupati dan wali kota untuk menggratiskan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi pondok pesantren (ponpes). Langkah ini diambil untuk memperlancar pembangunan ponpes seluruh daerah di Sumut.
Tak hanya itu, Bobby juga meminta agar dilakukan pengawasan terhadap bangunan dan proses pembangunan ponpes. Ini penting guna memastikan keamanan dan kenyamanan para santri.
“Saya harap pemerintah kabupaten kota bisa mendata pesantren di daerahnya, bukan maksud untuk intervensi, hanya untuk mengecek bangunan yang digunakan santri kita aman dan layak untuk belajar.
Kalau belum ada PBG-nya dibantu. Kalau pondasinya kurang, diberi catatan, dibantu agar bangunannya aman dan nyaman,” ungkap Bobby usai Apel Akbar Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Lapangan Merdeka Binjai, Rabu (22/10).
Selain soal perizinan, Bobby juga menegaskan pentingnya menghapus praktik perundungan (bullying) di seluruh lembaga pendidikan, termasuk pesantren. Dia mengajak semua pihak, termasuk aparat keamanan, untuk bersama-sama mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.
“Kapolda dan Pangdam mari kita sama-sama pastikan tidak ada bullying dan kekerasan di pesantren. Kalau boleh, izinkan kami masuk agar bisa bersama-sama menyosialisasikannya,” harapnya.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah menyampaikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memeriksa kondisi bangunan ponpes di wilayahnya.
“Kami tentu akan memberikan kemudahan izin. Sesuai arahan Pak Gubernur, kami sudah membentuk satgas untuk memeriksa semua ponpes yang ada di Binjai,” ujarnya.
Sementara itu, kegiatan Apel Akbar Hari Santri 2025 juga dilaksanakan di Barus, Tapanuli Tengah (Tapteng), yang dikenal sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara. Apel tersebut dipimpin langsung Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Wakil Gubernur Sumut Surya.
Dalam amanatnya, Muhaimin Iskandar menekankan, santri harus menjadi wajah asli Indonesia, mencerminkan nilai-nilai produktivitas, kesantunan, dan kemajuan.
“Santri harus menjadi wajah asli Nusantara, mencetak talenta produktif nan santun, serta menjadi mercusuar peradaban, kemajuan, dan keunggulan manusia,” tuturnya.
Apel peringatan di Kota Binjai turut dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, para bupati wali kota se-Sumut, Ketua Badan Silaturahim Pesantren (BSP) Sumut Yulizar Parlagutan Lubis, serta unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Pemprov Sumut. (san/saz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meminta para bupati dan wali kota untuk menggratiskan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi pondok pesantren (ponpes). Langkah ini diambil untuk memperlancar pembangunan ponpes seluruh daerah di Sumut.
Tak hanya itu, Bobby juga meminta agar dilakukan pengawasan terhadap bangunan dan proses pembangunan ponpes. Ini penting guna memastikan keamanan dan kenyamanan para santri.
“Saya harap pemerintah kabupaten kota bisa mendata pesantren di daerahnya, bukan maksud untuk intervensi, hanya untuk mengecek bangunan yang digunakan santri kita aman dan layak untuk belajar.
Kalau belum ada PBG-nya dibantu. Kalau pondasinya kurang, diberi catatan, dibantu agar bangunannya aman dan nyaman,” ungkap Bobby usai Apel Akbar Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Lapangan Merdeka Binjai, Rabu (22/10).
Selain soal perizinan, Bobby juga menegaskan pentingnya menghapus praktik perundungan (bullying) di seluruh lembaga pendidikan, termasuk pesantren. Dia mengajak semua pihak, termasuk aparat keamanan, untuk bersama-sama mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan.
“Kapolda dan Pangdam mari kita sama-sama pastikan tidak ada bullying dan kekerasan di pesantren. Kalau boleh, izinkan kami masuk agar bisa bersama-sama menyosialisasikannya,” harapnya.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Wali Kota Binjai, Amir Hamzah menyampaikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memeriksa kondisi bangunan ponpes di wilayahnya.
“Kami tentu akan memberikan kemudahan izin. Sesuai arahan Pak Gubernur, kami sudah membentuk satgas untuk memeriksa semua ponpes yang ada di Binjai,” ujarnya.
Sementara itu, kegiatan Apel Akbar Hari Santri 2025 juga dilaksanakan di Barus, Tapanuli Tengah (Tapteng), yang dikenal sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara. Apel tersebut dipimpin langsung Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Wakil Gubernur Sumut Surya.
Dalam amanatnya, Muhaimin Iskandar menekankan, santri harus menjadi wajah asli Indonesia, mencerminkan nilai-nilai produktivitas, kesantunan, dan kemajuan.
“Santri harus menjadi wajah asli Nusantara, mencetak talenta produktif nan santun, serta menjadi mercusuar peradaban, kemajuan, dan keunggulan manusia,” tuturnya.
Apel peringatan di Kota Binjai turut dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, para bupati wali kota se-Sumut, Ketua Badan Silaturahim Pesantren (BSP) Sumut Yulizar Parlagutan Lubis, serta unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Pemprov Sumut. (san/saz)