Rektor UMS Ajak Wisudawan Jadi Lulusan yang Berdampak Nyata

1 month ago 25
Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum saat memberikan sambutan pada acara Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Jumat (19/9/2025) | istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., mengingatkan ribuan wisudawan agar tidak berhenti pada gelar akademik semata. Menurutnya, alumni UMS wajib tampil sebagai pribadi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, bahkan dunia internasional. Pesan tersebut ia sampaikan pada Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Jumat (19/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Prof. Harun memperkenalkan gagasan “One UMS, One ID, One Lulusan Berdampak” sebagai arah pengembangan karakter lulusan. Ia menjelaskan, semangat “One UMS” menjadi simbol kesatuan dan kerendahan hati; “One ID” adalah dorongan ikhtiar yang disempurnakan doa; sedangkan “One Lulusan Berdampak” mengandung arti bahwa setiap alumni harus menebar kebaikan dan kontribusi positif di manapun mereka berkarier.

Prof. Harun juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pencapaian duniawi dan spiritual. Syukur, kata dia, harus hadir tidak hanya di lisan tetapi diwujudkan dalam kerja nyata. “Syukur horizontal kita tunjukkan dengan mengoptimalkan ilmu di dunia kerja, sedangkan syukur vertikal dengan memperkuat iman dan ibadah,” pesannya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ia juga berpesan agar lulusan tetap menghormati orang tua karena keberkahan hidup bersumber dari ridho mereka.

Dalam wisuda kali ini, UMS mengukuhkan 2.444 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan. Dari jumlah itu, 859 orang meraih predikat cumlaude, sementara 844 lainnya lulus dengan publikasi ilmiah bereputasi. Beberapa nama mencatat prestasi istimewa, di antaranya Umi Fadhilah (S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) dengan IPK sempurna 4,00; Rizki Arief Gunawan (S1 Manajemen) IPK 3,99; dan Siska Khoirunnisa (S1 Informatika) IPK 3,97. Adelia Rosa Angelina dari S1 Komunikasi menjadi lulusan tercepat setelah menyelesaikan studi hanya dalam 3 tahun 10 bulan.

Dari program pascasarjana, Rizki Fadilatul Fajriah (Magister Informatika) juga menorehkan IPK 4,00, sementara Sri Mulyani (Magister Ilmu Kesehatan) menjadi bagian dari 17 lulusan cum laude. Lulusan termuda tercatat atas nama Dewi Fitriah Khusnul Khotimah (Magister Pendidikan Agama Islam) yang meraih gelar di usia 22 tahun.

Wakil Rektor I UMS, Prof. Ihwan Susila, Ph.D., menuturkan capaian itu menunjukkan daya saing UMS dalam mencetak lulusan berkualitas. Ia menyoroti keberhasilan program lulus tanpa sidang skripsi berbasis publikasi ilmiah, yang mempercepat masa studi mahasiswa: rata-rata sarjana lulus 4 tahun, magister 2 tahun, dan doktor 3 tahun. “Model ini efektif dan menunjukkan hasil signifikan,” ungkapnya.

UMS juga terus mengembangkan program doktor baru seperti Doktor Informatika, Doktor Ilmu Kesehatan, dan Doktor Kedokteran sebagai langkah nyata menuju universitas berkelas dunia. Data terbaru mencatat mahasiswa aktif UMS mencapai 30.810 orang dari seluruh Indonesia dan 35 negara. Tahun ini saja, 29.108 pendaftar baru masuk, termasuk 4.550 calon mahasiswa dari luar negeri.

Hingga usia 66 tahun, UMS telah menghasilkan lebih dari 168.000 lulusan yang kini berkiprah di berbagai sektor profesi nasional maupun internasional. Dalam prosesi wisuda tersebut, perwakilan wisudawan membacakan Prasetya Wisudawan sebagai komitmen menjaga integritas, profesionalitas, dan pengabdian pada agama, bangsa, dan kemanusiaan. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|