MEDAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebuah kebakaran misterius melanda rumah milik Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu, Selasa (4/11/2025) siang. Kebakaran ini menarik perhatian publik lantaran terjadi hanya beberapa pekan setelah sang hakim berani meminta jaksa menghadirkan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, ke persidangan perkara korupsi yang menyeret anak buahnya.
Peristiwa itu terjadi di Komplek Taman Harapan Indah, Lingkungan XIII, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Saat api melalap rumah, tidak ada satu pun penghuni di tempat. Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, membenarkan rumah yang terbakar merupakan kediaman pribadi Hakim Waruwu.
“Yang terbakar adalah ruangan kerja di rumah beliau. Kebakaran terjadi sekitar tengah hari,” ujarnya kepada wartawan, Selasa malam. Polisi masih menyelidiki asal api dan belum dapat memastikan penyebab kebakaran maupun besarnya kerugian.
Koordinator Pusdalops BPBD Kota Medan, Ahmad Untung Lubis, mengonfirmasi, sekitar 40 persen bagian rumah hangus terbakar. Petugas pemadam yang datang bersama warga berhasil menjinakkan api sekitar pukul 11.18 WIB. “Tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Kebakaran itu terjadi ketika Hakim Waruwu sedang memimpin sidang kasus dugaan korupsi proyek jalan di Kabupaten Padang Lawas Utara yang menjerat mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting. Ia ditangkap KPK pada Juni 2025, dan disebut sebagai pejabat dekat Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Dalam sejumlah sidang, Hakim Waruwu dikenal kritis. Ia beberapa kali menyinggung tanggung jawab Gubernur dalam pergeseran anggaran yang menjadi akar kasus korupsi proyek jalan senilai Rp 165 miliar tersebut. Bahkan, pada pertengahan Oktober 2025, Waruwu menegaskan majelis hakim tengah mempelajari adanya mens rea atau niat jahat di balik pergeseran dana APBD Sumut 2025 untuk proyek yang tak tercantum dalam APBD.
Ia juga sempat meminta jaksa KPK menghadirkan Pj Sekda Sumut Effendy Pohan dan Gubernur Bobby Nasution sebagai saksi untuk menjelaskan dasar hukum pergeseran anggaran melalui Pergub Sumut yang dilakukan hingga enam kali. “Semua orang sama di depan hukum. Jangan takut kehilangan jabatan, takutlah kepada Tuhan,” tegas Waruwu kala itu di ruang sidang.
Dalam proses persidangan, jaksa KPK mengungkap banyak kejanggalan, termasuk proses lelang proyek yang berlangsung hanya dalam hitungan jam sebelum dokumen perencanaan diserahkan. Dua perusahaan konsultan, CV Balakosa Konsultan dan CV Wira Jaya Konsultan, baru memasukkan detail perencanaan proyek setelah tender diumumkan dan pemenang ditetapkan.
Proyek pembangunan ruas jalan Sipiongot–Batas Labuhan Batu dan Hutaimbaru–Sipiongot itu juga bukan proyek strategis nasional maupun proyek mendesak, namun anggarannya justru dikumpulkan dari pergeseran sejumlah dinas di Pemprov Sumut.
Kini, publik menanti hasil penyelidikan polisi atas kebakaran rumah hakim yang dikenal tegas dan tak gentar menggali kebenaran itu. Polisi belum memastikan apakah ada kaitan antara tugasnya di pengadilan dan insiden kebakaran yang membakar ruang kerja pribadinya tersebut. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

4 hours ago
1


















































