MEDAN, SUMUTPOS.CO- Aliansi Ormas Islam beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra, Senin (29/9/2025) siang. Dalam pertemuan itu, Aliansi Ormas Islam menjelaskan pentingnya sertifikasi wakaf untuk melindungi masjid dari dampak negatif pembangunan.
Ketua Aliansi Ormas Islam Ustadz Zulkarnain menjelaskan, pembangunan adalah satu keniscayaan bagi sebuah kota. Karena modernitas menghendaki pembangunan infrastruktur bagi kepentingan warga kota, maka masjid sering menjadi sasaran fisik, terutama masjid yang tidak memiliki sertifikat wakaf.
“Bahkan di Kota Medan, selama dua dasawarsa terakhir, ada belasan masjid yang terpaksa digusur atau dipindah dengan cara tukar guling (ruislag). Sebuah kebijakan yang kerap menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat yang melakukan penolakan,” kata Ustadz Zulkarnain didampingi Ustadz Aidan Nazwir Pangabean, Latif Balatif, dan Ibrahim Sinambela.
Ditegaskan Ustadz Zulkarnain, Aliansi dan masyarakat muslim tidak anti pembangunan. Tetapi proses pembangunan yang berlangsung tidak harus mengorbankan rumah ibadah seperti masjid, tempat yang sangat dimuliakan umat Islam.
“Pemerintah kota yang arif, mestinya tidak bereaksi ketika konflik muncul di hilir antara masyarakat muslim dan pengembang,” kata Ustadz Zulkranain.
Jadi, lanjut Zulkarnain, langkah yang paling bijak adalah menyelesaikan persoalan di hulu. “Segera memproses sertifikasi masjid dengan program yang terkonsolidasi. Pemko secara koordinatif harus melibatkan seluruh kelembagaan terkait seperti BWI, Kemenag dan Badan Pertanahan,” tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra menegaskan, dirinya mendukung sepenuhnya program sertifikasi masjid. “Sebagai mitra pemerintah, DPRD Medan akan mendorong Wali Kota Medan Rico Waas untuk segera mewujudkan harapan masyarakat kota yang disuarakan oleh Aliansi,” kata Hadi Suhendra.
Politisi Partai Golkar tesebut menegaskan, partainya solid mendukung program sertifikasi untuk kepentingan keumatan. “Saya akan meneruskan pesan Aliansi Ormas Islam ini kepada Wali Kota Medan,” pungkasnya. (rel/adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Aliansi Ormas Islam beraudiensi dengan Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra, Senin (29/9/2025) siang. Dalam pertemuan itu, Aliansi Ormas Islam menjelaskan pentingnya sertifikasi wakaf untuk melindungi masjid dari dampak negatif pembangunan.
Ketua Aliansi Ormas Islam Ustadz Zulkarnain menjelaskan, pembangunan adalah satu keniscayaan bagi sebuah kota. Karena modernitas menghendaki pembangunan infrastruktur bagi kepentingan warga kota, maka masjid sering menjadi sasaran fisik, terutama masjid yang tidak memiliki sertifikat wakaf.
“Bahkan di Kota Medan, selama dua dasawarsa terakhir, ada belasan masjid yang terpaksa digusur atau dipindah dengan cara tukar guling (ruislag). Sebuah kebijakan yang kerap menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat yang melakukan penolakan,” kata Ustadz Zulkarnain didampingi Ustadz Aidan Nazwir Pangabean, Latif Balatif, dan Ibrahim Sinambela.
Ditegaskan Ustadz Zulkarnain, Aliansi dan masyarakat muslim tidak anti pembangunan. Tetapi proses pembangunan yang berlangsung tidak harus mengorbankan rumah ibadah seperti masjid, tempat yang sangat dimuliakan umat Islam.
“Pemerintah kota yang arif, mestinya tidak bereaksi ketika konflik muncul di hilir antara masyarakat muslim dan pengembang,” kata Ustadz Zulkranain.
Jadi, lanjut Zulkarnain, langkah yang paling bijak adalah menyelesaikan persoalan di hulu. “Segera memproses sertifikasi masjid dengan program yang terkonsolidasi. Pemko secara koordinatif harus melibatkan seluruh kelembagaan terkait seperti BWI, Kemenag dan Badan Pertanahan,” tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Medan Hadi Suhendra menegaskan, dirinya mendukung sepenuhnya program sertifikasi masjid. “Sebagai mitra pemerintah, DPRD Medan akan mendorong Wali Kota Medan Rico Waas untuk segera mewujudkan harapan masyarakat kota yang disuarakan oleh Aliansi,” kata Hadi Suhendra.
Politisi Partai Golkar tesebut menegaskan, partainya solid mendukung program sertifikasi untuk kepentingan keumatan. “Saya akan meneruskan pesan Aliansi Ormas Islam ini kepada Wali Kota Medan,” pungkasnya. (rel/adz)