SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Usulan dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, mengenai Kota Solo menjadi ‘Daerah Istimewa Surakarta’ dan memisahkan diri dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah direspon oleh Pemerintah Kota Solo.
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani, menyatakan bahwa pihaknya belum membahas secara mendalam mengenai wacana tersebut. Meskipun demikian, ia berjanji akan mendiskusikan usulan ini dengan Wali Kota Solo, Respati Ahmad Ardianto.
“Kami belum membicarakan sejauh itu. Mungkin nanti usulan yang terkait dengan daerah Istimewa Surakarta akan kami pelajari dan selebihnya tentunya akan menjadi diskusi kami pribadi dan Mas Wali kota,” ungkap Astrid, Jumat (25/04/2025).
Astrid mengakui bahwa wacana Solo menjadi ‘Daerah Istimewa Surakarta’ bukanlah hal baru dan sempat terdengar beberapa waktu lalu. “Iya sudah (pernah dengar kabar Solo jadi Daerah Istimewa). Iya beberapa tahun lalu,” katanya.
Meski demikian, Astrid menekankan bahwa fokus utama Pemkot Solo saat ini adalah menjadikan Kota Solo sebagai pusat bagi wilayah-wilayah penyangga di sekitarnya, seperti Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Wonogiri, dan Klaten.
“Mungkin dalam konteks saat ini yang sedang kami jalankan juga adalah bagaimana Surakarta ini menjadi pusat atau hub dari wilayah-wilayah penyangganya,” terangnya.
Selain itu, Pemkot Solo juga mendorong penguatan aglomerasi Solo Raya untuk memperkokoh posisi kota.
“Kami juga dorong sebuah pendekatan aglomerasi Solo Raya di mana hal ini tentunya bisa menguatkan posisi Solo tidak hanya dari sisi letak atau geografi saja tetapi juga bagaimana Solo yang terbatas sumberdaya alamnya,” jelas Astrid.
“Dan kami fokus di sumberdaya manusianya, semua potensi investasi bisnis ada di Solo ini nanti bisa bergerak ke sana. Untuk selebihnya, kami belum membahas secara mendalam mengenai Daerah Istimewa Surakarta,” pungkasnya. Ando