Mardani Ingatkan Adanya Matahari Kembar, PKS Kebakaran Jenggot: Itu Pendapat Pribadi, Tak Mewakili Partai

22 hours ago 7
Polisi PKS yang juga Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera, ditemui di kawasan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (8/5/2023) | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para menteri Kabinet Merah Putih yang diam-diam ngacir ke rumah Jokowi saat Presiden Prabowo kunjungan keluar negeri, akhirnya memicu kritik, yang salah satunya dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Pernyataan Mardani yang menyinggung soal “matahari kembar” dalam pemerintahan sontak menyita perhatian publik. Namun, klarifikasi pun datang dari internal partainya. Koordinator Juru Bicara DPP PKS, Mabruri, menegaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan pandangan pribadi Mardani, bukan sikap resmi partai.

“Statemen Mardani soal matahari kembar adalah pernyataan pribadi. Tidak mewakili sikap PKS,” ujar Mabruri dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).

Mabruri menambahkan, Mardani sejak awal 2024 sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua DPP PKS. Dengan demikian, ia tak lagi terlibat dalam proses pengambilan keputusan strategis di level partai. Saat ini, Mardani hanya menjalankan tugas sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, berdasarkan mandat dari Fraksi PKS di parlemen.

“Pak Mardani sekarang bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi beliau di BKSAP dan komisi yang ditugaskan,” kata Mabruri.

Sebelumnya, sejumlah menteri aktif di kabinet menemui Presiden ke-7 Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Kunjungan itu berlangsung ketika Presiden Prabowo Subianto sedang menjalankan lawatan luar negeri.

Beberapa nama menteri yang tercatat datang antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa (8/4/2025), disusul Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan pada Rabu (9/4/2025), serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (11/4/2025).

Yang menarik, dalam pernyataan usai pertemuan, para menteri itu masih menyebut Jokowi sebagai “bos”. Trenggono bahkan melontarkan canda, “Silaturahmi sama bekas bos saya. Sekarang masih bos saya.”

Hal serupa disampaikan Budi Sadikin. “Pak Jokowi kan bos saya. Saya dan istri silaturahmi, mohon maaf lahir batin, dan minta doa supaya beliau sehat. Saya kan masih jadi Menteri Kesehatan,” ujarnya.

Mardani menanggapi fenomena ini dengan menyarankan agar para pejabat tetap menjaga etika dalam relasi kekuasaan. Ia menilai, kunjungan silaturahmi sah-sah saja, namun tetap perlu menempatkan kewibawaan presiden sebagai pemimpin tertinggi.

“Pak Prabowo itu presiden kita. Beliau sudah menunjukkan komitmen dan kapasitasnya. Saya yakin beliau tidak tersinggung. Tapi, satu pesan saya, jangan sampai muncul matahari kembar. Satu matahari saja sudah berat, apalagi dua,” ucap Mardani.

Pernyataan itu pun menimbulkan perdebatan, hingga akhirnya DPP PKS meluruskan bahwa ucapan tersebut bukan sikap resmi partai.  

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|