Paguyuban Tali Jiwo Tolak Pembangunan Pabrik Semen Pracimantoro dalam Dengar Pendapat dengan DPRD Wonogiri

1 day ago 8
Pabrik semenPaguyuban Tali Jiwo saat dengar pendapat di DPRD Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Tali Jiwo Wonogiri mengikuti forum dengar pendapat bersama anggota DPRD Wonogiri di ruang paripurna, Senin (14/4/2025).

Forum ini digelar untuk menampung aspirasi warga yang menolak pembangunan pabrik semen Pracimantoro.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, juru bicara Paguyuban Tali Jiwo, Suryono, menyampaikan kekhawatiran warga terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan dari proyek pembangunan tersebut. Ia menyoroti kapasitas produksi pabrik yang dinilai sangat besar dan berpotensi merusak lingkungan.

“Ditilik dari kapasitas produksinya per tahun, dampaknya bisa sangat merusak lingkungan. Anehnya, sampai sebesar itu kok tidak ada sosialisasi sama sekali,” ujar Suryono.

Ia juga mengkritik proses pembebasan lahan yang dinilainya janggal karena dilakukan tanpa penjelasan mengenai peruntukannya kepada masyarakat.

Menurutnya, para petani di sekitar lokasi pembangunan merasa cemas kehilangan lahan garapan mereka. Hingga kini belum ada upaya serius untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai rencana tersebut maupun dampak jangka panjangnya.

“Petani yang diajak studi banding ke pabrik semen di luar daerah hanya sekitar lima orang. Selebihnya tidak tahu-menahu. Proses penyusunan AMDAL pun tidak pernah disosialisasikan kepada kami,” jelasnya.

Sebagai bentuk protes, warga pun memasang spanduk penolakan di berbagai titik. Suryono menambahkan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mengedukasi masyarakat serta agar pemerintah lebih memperhatikan aspirasi warga terdampak.

“Dampak lingkungan memang nyata, tapi justru yang lebih awal dirasakan adalah dampak sosialnya. Ini yang harus diperhatikan,” pungkasnya.

Sementara itu, pihak DPRD Wonogiri menyatakan akan menindaklanjuti hasil dengar pendapat tersebut.

Diwartakan sebelumnya pabrik semen Pracimantoro di Wonogiri akan menerapkan teknologi Zero Run Off System (ZROS) sebagai bagian dari upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. ZROS adalah metode yang dirancang untuk menahan limpasan air permukaan, sehingga air hujan dapat ditampung dan diresapkan ke dalam tanah, membentuk pori-pori raksasa di area tambang.

Menurut Konsultan Sumber Daya dan Cadangan Competent Person Indonesia, Prof. Dr. Budi Sulistyo, penerapan ZROS telah terbukti efektif dalam mencegah banjir dan kekeringan. Teknologi ini telah diimplementasikan di pabrik semen lain selama 12 tahun dengan hasil yang positif.

“Air tidak akan mengalir ke pemukiman, justru akan dikendalikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional dan lingkungan sekitar,” jelas Budi Sulistyo baru baru ini.

Penerapan ZROS di pabrik semen Pracimantoro tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan limpasan air, tetapi juga memiliki beberapa keunggulan lain. Misalnya, ZROS meningkatkan cadangan air tanah yang dapat digunakan selama musim kemarau, pengurangan erosi dan banjir, maupun pemanfaatan air untuk operasional

Pembangunan pabrik semen Pracimantoro ini merupakan proyek strategis dengan nilai investasi mencapai Rp6 triliun. Dua perusahaan, PT Sewu Surya Sejati (SSS) dan PT Anugerah Andalan Asia (AAA), akan mengoperasikan pabrik ini dengan kapasitas produksi total sekitar 4,2 juta ton semen per tahun. Selain itu, area tambang batu gamping seluas lebih dari 500 hektare diproyeksikan memiliki potensi produksi bahan baku hingga 300 juta ton untuk 70 tahun ke depan.

Direktur PT SSS dan PT AAA, Suwadi Bing Andi, menyatakan bahwa proyek ini telah mengantongi izin operasi dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Meskipun proses pertambangan dan produksi belum dimulai, perusahaan tengah menyelesaikan finalisasi izin dan pembebasan lahan warga.

“Pro-kontra itu hal biasa, tapi kami pastikan pembangunan ini memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat dan daerah,” tambah Suwadi Bing Andi. Aris Arianto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|