Relokasi Pasar Inpres Kota Tebingtinggi Tanpa Perlawanan, Pedagang: Kami Harap Pemerintah Tepati Janji

11 hours ago 3

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi akhirnya melaksanakan relokasi pedagang Pasar Inpres dengan situasi yang kondusif, Jumat (24/10). Pemindahan pedagang berjalan tanpa perlawanan alias lancar tanpa gesekan dan disambut baik oleh sebagian besar pelaku usaha pasar.

Pantauan di lapangan, jajaran Polri, TNI, dan Kejaksaan turut mengawal proses relokasi bersama sejumlah kepala OPD. Hadir di lokasi Kasatpol PP Benny Hutajulu, Kadis Perhubungan Yustin Bernard Hutapea, Kadis Perdagangan Marimbun Marpaung, Kadis PU Toracan, serta Kadis Kominfo Ernawati. Mereka meninjau langsung kondisi lapangan dan berdialog dengan para pedagang untuk memastikan seluruh proses berlangsung tertib dan aman.

Seorang pedagang mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah karena proses relokasi dilakukan dengan pendekatan yang humanis. Namun, ada juga pedagang yang mengaku kecewa karena lokasi relokasi dinilai belum sepenuhnya sesuai harapan dan perlu lebih diperhatikan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Pemko Tebingtinggi telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang di lokasi relokasi sementara. Di antaranya 51 unit kios berukuran rata-rata 3×2 meter, fasilitas air bersih di beberapa titik, serta daya listrik 13.300 kWh yang dilengkapi dengan 51 titik lampu kios, 13 titik lampu jalan, 25 stop kontak, dan 4 titik box MCB.

Kadis Perdagangan Marimbun Marpaung menegaskan, relokasi dilakukan untuk menata ulang kawasan pasar agar lebih bersih, aman, dan tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Pasar Inpres.
Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap pedagang agar aktivitas jual beli tetap berjalan lancar.

“Kita tidak bisa membangun pasar secara bertahap tanpa relokasi, karena sangat membahayakan pedagang. Alat material bangunan besar bisa membahayakan aktivitas jika tetap berjualan di lokasi lama. Siapa yang mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu?” tegas Marimbun.

Surat pemberitahuan relokasi telah disampaikan kepada para pedagang sejak Rabu (20/10). Pemerintah memberi batas waktu hingga Jumat (24/10) untuk memindahkan seluruh barang dagangan ke tempat yang sudah disiapkan.

Meski demikian, sebagian pedagang memilih mencari tempat sementara secara mandiri karena menilai lokasi relokasi di kawasan IPAL kurang layak.

Mewakili para pedagang, Wakil Ketua APPSI Tebingtinggi, Umar Manurung, menyampaikan harapannya agar proses renovasi Pasar Inpres benar-benar selesai sesuai jadwal.

“Kami berharap pemerintah menepati janji bahwa akhir Desember nanti pasar sudah rampung. Jangan kecewakan pedagang. Kami tetap mendukung pembangunan ini untuk menata pasar menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dengan relokasi ini, diharapkan wajah Pasar Inpres akan berubah menjadi lebih tertib, bersih, dan nyaman, sekaligus mendukung upaya menciptakan lingkungan kota yang sehat.

Usai meninjau lapangan, rombongan organisasi perangkat daerah (OPD) bersama unsur Polri dan TNI melanjutkan kunjungan ke lokasi IPAL tempat relokasi, melakukan apel penutupan yang diakhiri dengan doa bersama. (mag-3/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi akhirnya melaksanakan relokasi pedagang Pasar Inpres dengan situasi yang kondusif, Jumat (24/10). Pemindahan pedagang berjalan tanpa perlawanan alias lancar tanpa gesekan dan disambut baik oleh sebagian besar pelaku usaha pasar.

Pantauan di lapangan, jajaran Polri, TNI, dan Kejaksaan turut mengawal proses relokasi bersama sejumlah kepala OPD. Hadir di lokasi Kasatpol PP Benny Hutajulu, Kadis Perhubungan Yustin Bernard Hutapea, Kadis Perdagangan Marimbun Marpaung, Kadis PU Toracan, serta Kadis Kominfo Ernawati. Mereka meninjau langsung kondisi lapangan dan berdialog dengan para pedagang untuk memastikan seluruh proses berlangsung tertib dan aman.

Seorang pedagang mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah karena proses relokasi dilakukan dengan pendekatan yang humanis. Namun, ada juga pedagang yang mengaku kecewa karena lokasi relokasi dinilai belum sepenuhnya sesuai harapan dan perlu lebih diperhatikan oleh pemerintah.

Sebelumnya, Pemko Tebingtinggi telah menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang di lokasi relokasi sementara. Di antaranya 51 unit kios berukuran rata-rata 3×2 meter, fasilitas air bersih di beberapa titik, serta daya listrik 13.300 kWh yang dilengkapi dengan 51 titik lampu kios, 13 titik lampu jalan, 25 stop kontak, dan 4 titik box MCB.

Kadis Perdagangan Marimbun Marpaung menegaskan, relokasi dilakukan untuk menata ulang kawasan pasar agar lebih bersih, aman, dan tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Pasar Inpres.
Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap pedagang agar aktivitas jual beli tetap berjalan lancar.

“Kita tidak bisa membangun pasar secara bertahap tanpa relokasi, karena sangat membahayakan pedagang. Alat material bangunan besar bisa membahayakan aktivitas jika tetap berjualan di lokasi lama. Siapa yang mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu?” tegas Marimbun.

Surat pemberitahuan relokasi telah disampaikan kepada para pedagang sejak Rabu (20/10). Pemerintah memberi batas waktu hingga Jumat (24/10) untuk memindahkan seluruh barang dagangan ke tempat yang sudah disiapkan.

Meski demikian, sebagian pedagang memilih mencari tempat sementara secara mandiri karena menilai lokasi relokasi di kawasan IPAL kurang layak.

Mewakili para pedagang, Wakil Ketua APPSI Tebingtinggi, Umar Manurung, menyampaikan harapannya agar proses renovasi Pasar Inpres benar-benar selesai sesuai jadwal.

“Kami berharap pemerintah menepati janji bahwa akhir Desember nanti pasar sudah rampung. Jangan kecewakan pedagang. Kami tetap mendukung pembangunan ini untuk menata pasar menjadi lebih baik,” ujarnya.

Dengan relokasi ini, diharapkan wajah Pasar Inpres akan berubah menjadi lebih tertib, bersih, dan nyaman, sekaligus mendukung upaya menciptakan lingkungan kota yang sehat.

Usai meninjau lapangan, rombongan organisasi perangkat daerah (OPD) bersama unsur Polri dan TNI melanjutkan kunjungan ke lokasi IPAL tempat relokasi, melakukan apel penutupan yang diakhiri dengan doa bersama. (mag-3/azw)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|