Sampah Cemari di Tepi Aliran Sungai Padang

1 day ago 8

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tumpukan sampah berbagai jenis terlihat menggunung di tepi aliran Sungai Padang, tepatnya di area Pasar Inpres Kota Tebingtinggi. Kondisi tersebut menimbulkan bau menyengat dan dikhawatirkan mencemari aliran sungai yang melintas di kawasan pasar tersebut.

Pantauan di lokasi, sampah plastik, sisa sayuran, dan limbah kelapa menumpuk tanpa penanganan berarti dari pihak terkait. Beberapa pedagang mengaku sudah berulang kali mengeluhkan persoalan ini kepada petugas kebersihan, namun belum mendapat solusi.

“Sampah ini sudah lama numpuk, tapi tidak pernah diangkat oleh dinas kebersihan. Kalau sungai naik dan banjir besar, baru lah sampah ini terbawa air,” ujar seorang pedagang di lokasi.

Para pedagang berharap Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera turun tangan membersihkan area tersebut. Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah itu juga berpotensi menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan pasar yang setiap hari ramai dikunjungi masyara

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi menyampaikan bahwa proses pembersihan tidak dapat diselesaikan dalam satu hari karena volume sampah cukup banyak. Selain itu, pengangkutan juga tidak dapat dilakukan pada pagi hari lantaran aktivitas masyarakat di sekitar pasar masih padat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aktivitas di Pasar Inpres mulai berangsur sepi sekitar pukul 11.00 WIB. Momen inilah yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petugas DLH untuk melakukan pembersihan secara optimal agar tidak mengganggu aktivitas para pedagang dan pembeli.

Selain di kawasan Pasar Inpres, tumpukan sampah juga terlihat di beberapa titik lain di Kota Tebingtinggi. Di antaranya di Jalan Prof HM Yamin, di mana sampah rumah tangga tampak menumpuk dan tidak diangkut selama berhari-hari. Kondisi ini memunculkan keluhan warga yang menilai penanganan sampah oleh dinas terkait masih lambat dan tidak merata.

Warga berharap pemerintah lebih serius menanggapi persoalan kebersihan kota, dengan memperbanyak armada pengangkut dan menambah jadwal pembersihan terutama di kawasan padat aktivitas seperti pasar tradisional. Penanganan cepat diharapkan dapat mencegah pencemaran lingkungan serta menjaga keindahan dan kesehatan Kota Tebingtinggi. (mag-3/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tumpukan sampah berbagai jenis terlihat menggunung di tepi aliran Sungai Padang, tepatnya di area Pasar Inpres Kota Tebingtinggi. Kondisi tersebut menimbulkan bau menyengat dan dikhawatirkan mencemari aliran sungai yang melintas di kawasan pasar tersebut.

Pantauan di lokasi, sampah plastik, sisa sayuran, dan limbah kelapa menumpuk tanpa penanganan berarti dari pihak terkait. Beberapa pedagang mengaku sudah berulang kali mengeluhkan persoalan ini kepada petugas kebersihan, namun belum mendapat solusi.

“Sampah ini sudah lama numpuk, tapi tidak pernah diangkat oleh dinas kebersihan. Kalau sungai naik dan banjir besar, baru lah sampah ini terbawa air,” ujar seorang pedagang di lokasi.

Para pedagang berharap Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera turun tangan membersihkan area tersebut. Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah itu juga berpotensi menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan pasar yang setiap hari ramai dikunjungi masyara

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi menyampaikan bahwa proses pembersihan tidak dapat diselesaikan dalam satu hari karena volume sampah cukup banyak. Selain itu, pengangkutan juga tidak dapat dilakukan pada pagi hari lantaran aktivitas masyarakat di sekitar pasar masih padat.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aktivitas di Pasar Inpres mulai berangsur sepi sekitar pukul 11.00 WIB. Momen inilah yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petugas DLH untuk melakukan pembersihan secara optimal agar tidak mengganggu aktivitas para pedagang dan pembeli.

Selain di kawasan Pasar Inpres, tumpukan sampah juga terlihat di beberapa titik lain di Kota Tebingtinggi. Di antaranya di Jalan Prof HM Yamin, di mana sampah rumah tangga tampak menumpuk dan tidak diangkut selama berhari-hari. Kondisi ini memunculkan keluhan warga yang menilai penanganan sampah oleh dinas terkait masih lambat dan tidak merata.

Warga berharap pemerintah lebih serius menanggapi persoalan kebersihan kota, dengan memperbanyak armada pengangkut dan menambah jadwal pembersihan terutama di kawasan padat aktivitas seperti pasar tradisional. Penanganan cepat diharapkan dapat mencegah pencemaran lingkungan serta menjaga keindahan dan kesehatan Kota Tebingtinggi. (mag-3/azw)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|