HET Gas Melon Naik Jadi Rp 18.000, Pengusaha di Gunungkidul Resah

2 weeks ago 13
Ilustrasi gas melon | tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Sejumlah pelaku usaha  di Kabupaten Gunungkidul ikut merasa resah menyusul ditetapkannya kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk tabung gas elpiji 3 kilogram dari Rp15.500 menjadi Rp18.000 oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebagaimana diketahui, keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 457/kep/2024.

Salah satunya, Wiyoto (53) penjual makanan di Wonosari. Dia merasa kenaikan HET harga gas tabung 3 kilogram dari Rp15.500 menjadi Rp18.000 cukup tinggi.

“Naiknya kan cukup tinggi, khawatir nantinya harga di pasaran juga ikut naik. Soalnya pas HET Rp15.500 di pasaran saja  harganya sudah Rp21.000-23.000 per buah, kalau nanti HET Rp18.000, takutnya harga lebih tinggi lagi,”ungkapnya Rabu (11/12/2024).

Dia mengaku untuk berdagang bisa menghabiskan rata-rata satu tabung gas per harinya. Dan, biasanya dalam satu bulan itu bisa menghabiskan sekitar 28 tabung gas.

“Ya itu kalau bisa harga tabung gas jangan naik. Karena, kalau naik nanti jadi bingung juga mau naikkan harga dagangan takutnya pembeli pada kabur kan,”tuturnya.

Begitu pula apa yang dirasakan oleh Sutini (66) seorang ibu rumah tangga di Kapanewon Wonosari. Dia khawatir jika harga tabung gas 3 kilogram naik nantinya akan diikuti kenaikan harga bahan makanan yang lain.

“Biasanya kan itu kalau satu sudah naik nanti yang lain juga ikutan naik. Ya, kalau bisa jangan naik lah, harga gas tabung sekarang saja di pasaran sudah cukup tinggi ya itu di harga Rp23.000 per tabungnya,”paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul Kelik Yuliantoro mengatakan pihaknya sudah menerima SK dari Pemda DIY terkait kenaikan HET tabung gas tersebut.

“Kami sudah terima itu kemarin, Selasa (10/12/2024) kemarin. Dan, hari ini sudah kami sampaikan ke agen-agen penjual gas tabung di Kabupaten Gunungkidul,”ujarnya.

Dia mengatakan untuk saat ini pergerakan harga tabung gas 3 kilogram yang beredar di pasaran masih normal.

“Belum ada gejolak harga ya, tadi dari pemantauan kami di lapangan harga gas di pasaran itu masih sama sewaktu dengan HET Rp15.500 yakni di kisaran harga Rp21.000-23.000 per tabung,”papar dia.

Meskipun begitu, Kelik mengaku yang perlu diantisipasi terkait adanya aturan HET ini saat  perayaan Nataru nanti.  Sebab, diprediksi akan terjadi peningkatan permintaan di masyarakat.

“Jadi, supaya tidak terjadi gejolak harga saat Nataru nanti yang disebabkan aturan HET  maupun permintaan masyarakat. Maka, kami  pun mengantisipasi dengan mengajukan tambahan tabung gas sebanyak 25 persen dari 500.000 kuota tabung gas yang biasanya kita terima,”paparnya.

Menurutnya, apabila ketersediaan tabung gas aman dan kondusif maka kenaikan harga bisa ditekan.

“Maka dari itu, kami minta masyarakat tidak perlu panik. Meskipun, HET naik belum tentu harga di pasaran naik, sebab naiknya harga itu tergantung dari  kesediaannya. Maka dari itu, kami imbau masyarakat jangan panic buying untuk menjaga harga tetap stabil,”tandasnya.  

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|