JOMBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Demi menutupi rasa malu pulang mudik tak bawa uang, seorang pemuda di Jombang, Jawa Timur rela melukai dirinya sendiri dengan kawat agar terlihat seperti korban pembegalan.
Pria bernama Dwi Nur Iman (24), warga Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, sengaja membuat laporan palsu ke polisi karena tak ingin keluarganya tahu bahwa ia pulang tanpa membawa uang.
Sayang seribu sayang, aksi rekayasa yang disusun cukup rapi itu tetap saja terbongkar setelah pihak kepolisian yang nmelakukan penyelidikan mendalam.
Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, menjelaskan bahwa ada banyak kejanggalan dalam laporan yang dibuat oleh Dwi. Setelah diinterogasi, pemuda itu akhirnya mengakui bahwa dirinya tidak benar-benar dibegal.
“Laporan saya dibegal di Bypass Mojoagung tidak benar. Saya tidak mengalami kerugian apa pun. Semua itu saya lakukan untuk menutupi rasa malu dan kesalahan saya kepada keluarga,” ujar Dwi dalam keterangannya, Senin (31/3/2025).
Menurut Yogas, pemuda tersebut kehabisan uang sebelum mudik Lebaran dan takut pulang tanpa membawa apa-apa. Demi membenarkan ceritanya, ia bahkan menyayat tubuhnya sendiri dengan kawat agar terlihat seperti korban kekerasan. Tak hanya itu, kausnya pun ia robek agar semakin meyakinkan.
“Luka yang ada di tubuhnya bukan akibat pembacokan, tetapi akibat perbuatan dirinya sendiri. Bahkan, sobekan di bajunya pun dibuat agar seolah-olah terjadi perlawanan saat dibegal,” ungkap Yogas.
Dwi sebelumnya mengaku dibegal di Jalan Raya Bypass Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang, pada Sabtu (29/3/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Ia menyebut tas berisi uang Rp 8 juta serta ponsel miliknya dirampas oleh sekelompok orang tak dikenal setelah keluar dari ATM. Ia juga mengklaim sempat melawan hingga mengalami luka di tangan.
Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi tidak menemukan bukti yang mendukung klaim tersebut. Selain itu, wilayah Kecamatan Mojoagung selama ini relatif aman dari tindak kejahatan jalanan.
“Kami pastikan laporan tersebut fiktif. Wilayah Mojoagung aman terkendali, dan tidak ada kejadian pembegalan seperti yang dilaporkan oleh pelaku,” tegas Yogas.
Kini, Dwi harus menghadapi konsekuensi dari kebohongannya. Polisi masih mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil terhadapnya atas laporan palsu yang sempat menghebohkan warga Jombang.