Masyarakat Langkat Keluhkan Air Keruh, Direktur PDAM Tirtawampu Tantang Pelanggan

1 week ago 9

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat sebagai pelanggan yang bermukim di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, mengeluhkan kondisi air keruh yang dialirkan oleh PDAM Tirtawampu. Namun, belum diketahui pasti sebab kondisi air keruh tersebut.

Masyarakat yang berdomisili di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat itu, juga mengirimkan dokumentasi video kondisi air yang dialiri PDAM Tirtawampu.

“Kondisi air keruh tidak setiap waktu. Hanya pagi dan kadang menjelang sore,” ungkap Zulham, seorang warga yang menikmati aliran air keruh dari PDAM Tirtawampu Langkat tersebut, Selasa (9/9).

Namun menurut Zulham, air yang keruh tersebut terjadi saat aktivitas padat. Artinya pagi disibukkan dengan persiapan berangkat kerja dan lainnya. Sementara sore juga waktu yang padat aktivitas.

“Pagi dan sore itu saat orang beraktivitas di kamar. Dan kondisi ini (air keruh) sejak satu bulan terakhir,” jelasnya.

Setiap bulannya, dia mengaku mendapat tagihan air dari PDAM Tirtawampu Langkat kurang lebih Rp150 ribu. Persoalan ini, kata Zulham, juga sudah dilaporkan ke PDAM Tirtawampu Langkat.

“Sudah kami coba lapor beberapa bulan lalu. Namun, air selalu kembali keruh. Responsnya (PDAM Tirtawampu Langkat) meminta sabar, karena lagi ada perbaikan di pompa,” bebernya.

Kondisi air keruh itu, menurutnya, membuat aktivitas menjadi terganggu. Zulham juga mengatakan, air keruh yang mengalir ke rumah pelanggan terjadi saat waktu tertentu.

“Tapi dalam satu hari, pasti ada keruhnya. Sayangnya, air (yang keruh) jadi terbuang tak bisa digunakan. Dalam satu hari, pasti ada nanti air keruhnya. Capek bersihkan bak saja jadinya,” katanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirtawampu Langkat, Herman Sukendar, ketika dikonfirmasi tidak menjawab alasan dan sebab kondisi air keruh yang mengalir ke rumah pelanggan. Dia malah menantang, pelapor atau pelanggan yang mengeluhkan kondisi air keruh itu untuk melaporkan langsung kepadanya.

“Sampaikan saja pelapornya untuk menjumpai saya langsung, biar saya turun langsung ke lapangan untuk cek kondisi. Kalau beliau (pelapor) enggan ke kantor, kirimkan saja struk pembayaran terakhirnya, biar dicek ke lapangan. Kasihkan saja nomor saya ini ke pelanggannya,” pungkasnya. (ted/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat sebagai pelanggan yang bermukim di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, mengeluhkan kondisi air keruh yang dialirkan oleh PDAM Tirtawampu. Namun, belum diketahui pasti sebab kondisi air keruh tersebut.

Masyarakat yang berdomisili di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat itu, juga mengirimkan dokumentasi video kondisi air yang dialiri PDAM Tirtawampu.

“Kondisi air keruh tidak setiap waktu. Hanya pagi dan kadang menjelang sore,” ungkap Zulham, seorang warga yang menikmati aliran air keruh dari PDAM Tirtawampu Langkat tersebut, Selasa (9/9).

Namun menurut Zulham, air yang keruh tersebut terjadi saat aktivitas padat. Artinya pagi disibukkan dengan persiapan berangkat kerja dan lainnya. Sementara sore juga waktu yang padat aktivitas.

“Pagi dan sore itu saat orang beraktivitas di kamar. Dan kondisi ini (air keruh) sejak satu bulan terakhir,” jelasnya.

Setiap bulannya, dia mengaku mendapat tagihan air dari PDAM Tirtawampu Langkat kurang lebih Rp150 ribu. Persoalan ini, kata Zulham, juga sudah dilaporkan ke PDAM Tirtawampu Langkat.

“Sudah kami coba lapor beberapa bulan lalu. Namun, air selalu kembali keruh. Responsnya (PDAM Tirtawampu Langkat) meminta sabar, karena lagi ada perbaikan di pompa,” bebernya.

Kondisi air keruh itu, menurutnya, membuat aktivitas menjadi terganggu. Zulham juga mengatakan, air keruh yang mengalir ke rumah pelanggan terjadi saat waktu tertentu.

“Tapi dalam satu hari, pasti ada keruhnya. Sayangnya, air (yang keruh) jadi terbuang tak bisa digunakan. Dalam satu hari, pasti ada nanti air keruhnya. Capek bersihkan bak saja jadinya,” katanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirtawampu Langkat, Herman Sukendar, ketika dikonfirmasi tidak menjawab alasan dan sebab kondisi air keruh yang mengalir ke rumah pelanggan. Dia malah menantang, pelapor atau pelanggan yang mengeluhkan kondisi air keruh itu untuk melaporkan langsung kepadanya.

“Sampaikan saja pelapornya untuk menjumpai saya langsung, biar saya turun langsung ke lapangan untuk cek kondisi. Kalau beliau (pelapor) enggan ke kantor, kirimkan saja struk pembayaran terakhirnya, biar dicek ke lapangan. Kasihkan saja nomor saya ini ke pelanggannya,” pungkasnya. (ted/saz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|